INDAHNYA JIKA SALING BERBAGI, MERIAHNYA JIKA SALING MEMBERI,DAN MANISNYA JIKA SALING MENGHARGAI

Mengenai Saya

Foto saya
sederhana dan kerja keras

Entri Populer

Minggu, 26 Juni 2011

Opini

Opini
Guru Menghukum, Salahkah?
Oleh : Sudirman, S.Pd.

Sebuah pertanyaan yang selalu kontroversial bagi setiap individu dalam menanggapi dan menterjemahkan kata-kata tersebut. Sungguh ironis jika hanya sebagaian penggalan kalimat tersebut menjadikan sebuah polemik yang berkepanjangan. Banyak kejadian-kejadian kecil yang divonis mati menjadi skala besar yang tak terampuni. Sebut saja guru A di sebuah sekolah X melakukan sebuah hukuman dengan “maaf” memukul jari tangan dengan asumsi tanganlah yang berbuat karena siswa S tidak pernah menyelesaikan pekerjaan rumah maupun tugas-tugas sekolah atau karena siswa S dikategorikan siswa nakal yang selalu menimbulkan cedera teman bermainnya. Lalu salahkah tindakan tersebut?
Jika kita terjemahkan dengan sangat sederhana maksud dan tujuan pemberian hukuman sangatlah jelas namun di sisi lain menjadi sebuah kemelut yang pada akhirnya menjadikan sebuah insiden berat hingga ujung-ujungnya gurulah yang bersalah. Perlukah kita memilih, “Hukuman merupakan sebuah pembelajaran?” atau “Pembelajaran merupakan sebuah hukuman?” ataukah “Hukuman sesuatu perlakuan yang tabu dimata masyarakat?” Hanya audienslah yang mampu menterjemahkan sisi baik dan buruknya.
Sebagai pelaku pendidikan memandang wajar dan lumrah terjadi. Tetapi bagi pelaku hukum merupakan sebuah ladang yang sangat cocok ditanami bunga-bunga kertas berwarna warni. Dimanakah pendidikan berkarakter bersemayam. Undang-undang perlindungan anak sebagai senjata pamungkas menekan karakter guru. Pernahkah mereka berpikir andai putera-puteri mereka cedera karena temannya, dimanakah letak hukum itu berlaku sanggupkah mereka menelan , membungkus dan membuang kejadian-kejadian itu dalam tong sampah, lalu dimanakah mereka memposisikan guru, jika tidak bertindak dengan menghukum puaskah mereka? Ujung-ujungnya gurulah yang selalu bersalah dan tetap bersalah.
Guru sangatlah polos karena selalu ditempa dengan kejujuran dan kebaikan, meskipun benar adanya selalu mengatakan salah dan mengakui sebuah kesalahan. Sangatlah bijaksana tapi kadang menjadi sebuah bencana meskipun itu merupakan bentuk pengorbanan hati nurani demi kebebasan caci maki orang tua terhadap para siswanya.
Sangat-sangat disayangkan jika ini terus terjadi dan berkembang tanpa kepastian. Oleh karenanya tak perlu kita berkhayal tinggi mencapai pendidikan yang berkarakter dengan bungkus tipis undang-undang perlindungan anak dan tak perlu kita mengharap banyak mencapai pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan diatur sewenang-wenang hanya karena kepuasan diri tanpa perduli dengan kepentingan orang banyak. Sekolah merupakan milik bersama bukan milik orang per orang, yang selalu dan harus tetap dijaga keharmonisannya. Peran orang tua sangatlah berarti.
Guru adalah sahabat, teman, dan mitra orang tua. Sebagai seorang sahabat, teman atau mitra sudah barang tentu memberikan jalan kemudahan dalam menghadapi segala permasalahan yang terjadi. Guru bukanlah musuh atau teroris yang selalu diburu, dikejar jika terjadi kesalahan. Guru tak sepatutnya dibenci, dimaki, lalu dihantar dengan hukuman dalam jeruji besi. Guru hanyalah manusia biasa yang hanya minta dihargai bukan dibeli dan dibayar dengan harga tinggi. Pernahkah kita berpikir “Siapakah yang menciptakan aku hingga seperti ini?” Hanya orang waraslah yang mengerti dan mampu menjawab, “Jasamulah yang menjadikan diriku besar dan tanpamu aku akan menjadi kerdil!”
Untuk itulah berikanlah sebuah kepastian bukan kepalsuan. Kita hanya patut bersyukur bahwa guru memberikan perhatian meskipun itu salah menurut hukum dan undang-undang. Jangan takuti segala tindakan yang dilakukan guru dengan hukum. Tak perlu dipungkiri sebagai orang tuapun menghukum jalan terbaik memberikan pelajaran agar putera-puteri kita jera terhadap sikap dan tingkah lakunya yang menurut kita salah. Secara manusiawi guru manakah yang membenci siswanya dan siswa manakah membenci gurunya? Andalah salah satu yang bisa menterjemahkan.

Recent Comments