INDAHNYA JIKA SALING BERBAGI, MERIAHNYA JIKA SALING MEMBERI,DAN MANISNYA JIKA SALING MENGHARGAI

Mengenai Saya

Foto saya
sederhana dan kerja keras

Entri Populer

Kamis, 08 September 2011

DOKTER KECIL SANG PENYELAMAT KESEHATAN SEKOLAH

Oleh : Sudirman S.Pd.

Suara lonceng sekolah begitu keras terdengar menandakan para siswa bersiap-siap menuju depan ruang kelas. Sebagai siswa kelas V aku pun merapat disela-sela teman sekelasku menunggu komando ketua kelas untuk berbaris menjelang masuk ruang belajar. Di balik ruangan belajar suara sepatu guru olah ragaku bergegas memasuki ruangan. Pak Ripai begitulah beliau dipanggil. Karena pagi ini pelajaran olah raga permainan kasti , kami menuju tempat yang sudah ditentukan Pak Ripai, dan masing-masing kelompok memulai kegiatan bermain kasti. Suara riuh teman-teman saling memberikan dukungan terhadap kelompoknya dengan penuh emangat. Ditengah keasyikan berolahraga tak terasa pelajaran olahraga berakhir, kami pun mulai beristirahat melepas rasa capai semenjak berolahraga. Ada yang sibuk mengganti pakaian dan ada pula yang berlarian menuju sudut kantin membeli jajanan.
Dalam menikmati waktu istirahat ini tiba-tiba terdengar teriakan salah satu temanku, Dedek.
“Rio..., toloooong”, kata Dedek memanggil namaku.
“Rio, cepat bantu aku”, katanya lebih keras lagi memanggil namaku.
Sontak aku berlari mencari sumber suara, dan aku melihat Dedek dalam kondisi lemah sempoyongan. Mukanya pucat. Akhirnya aku dibantu teman-teman membopongnya menuju ruang UKS. Setelah pertolongan pertama yang kuberikan akhirnya keadaan Dedek mulai membaik. Satu persatu pertanyaan aku lontarkan.
“Kamu sudah sarapan?” tanyaku sambil memegang tangannya.
Ia hanya menjawab dengan menggelengkan kepala tanda tidak makan pagi.
“Lalu apa yang kamu beli dikantin baru ini!” tanyaku sambil tersenyum ramah.
“Aku membeli kue basah, terus aku menuju kamar mandi untuk mengganti pakaianku”, jawabnya.
“Disaat mengganti baju kue itu jatuh lalu aku pungut, ingin lekas ganti pakaian kue tadi aku makan”, sambungnya dengan nada pelan.
Ia pun melanjutkan penjelasannya, “ Aku melihat kalau tempat itu kering makanya aku habiskan kue itu tak beberapa kemudian perutku mules dan kepalaku terasa pusing.”
Sambil memberikan senyum aku mulai menyarankan agar selalu memilih makanan yang sehat terhindar dari debu, lalat, wadah, dan lingkungan tempat membeli. Karena jika tidak maka bakteri yang ada di makanan tersebut akan berevolusi, lebih-lebih jika dimakan maka akan menyerang tubuh kita sebagai sumber penyakit.
Akhirnya Dedek menyadari akan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan.
Mengingat tugasku di sekolah sebagai Dokter Kecil, akhirnya aku meminta ijin kepada para guru untuk diberikan waktu memberikan penyuluhan makna kebersihan di lingkungan sekolah.
Aku memulai dari menjaga kebersihan halaman sekolah dengan mengajak teman-teman agar sekolah bebas dari sampah, sebab sampah merupakan salah satu sumber penyakit.
“Teman-teman, karena sampah juga dapat menularkan penyakit, maka setiap sisa, maupun bekas makanan agar dibuang pada tong sampah yang sudah disediakan”, kataku mengingatkan.
“Perlu untuk diketahui bahwa sampah dapat dibagi menjadi dua bagian antara lain sampah organik yang mudah dihancurkan oleh bakteri dan sampah unorganik seperti plastik, kaleng, beling dan segala jenis logam lainnya yang tidak dapat dihancurkan oleh bakteri”, jelasku menambahkan.
“Disamping itu pula setiap siswa wajib menjaga kebersihan kelas,oleh karenanya hindari makan dan minum di dalam kelas, dimana siswa makanan kita juga dapat mengundang lalat yang dapat menebarkan penyakit”, kataku sambil menunjukkan bekas makanan yang lupa dibuang.
“Sekolah kita juga memiliki kamar mandi atau WC sekolah, inipun harus dijaga kebersihannya, jangan sampai setelah buang air besar tidak disiram, sehingga memudahkan bersarangnya bibit penyakit”, kata-kataku mengingatkan.
“Karena tidak dijaga kebersihannya bau yang timbul dari kamar mandi juga dapat menyebarkan penyakit, termasuk selokan atau tempat pembuangan air jangan biarkan tergenang”, imbuhku seraya menunjukkan genangan air yang ada di halaman sekolah.
“Jika membeli makanan siap saji, maupun minuman sebaiknya kita lihat tanggal kadaluarsanya, dengan maksud menghindari efek samping yang dapat merusak organ tubuh kita.” kataku dengan menunjukkan tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan makanan.
“Untuk itulah belilah makanan yang sehat, minuman yang bersih dan juga selalu menghindari makanan pinggir jalan yang terbuka karena debu juga bisa menebarkan penyakit”, imbuhku menjelaskannya.
Setelah memberikan penyuluhan , tiba-tiba Dedek beranjak dari tempat duduknya.
“Teman-teman mari kita berjanji untuk selalu menjaga kebersihan sekolah kita, agar kalian tidak mengalami seperti yang aku alami tadi pagi, bagaimana setuju?”, katanya mengajak membersihkan halaman sekolah.
Serentak mereka menjawab “Setujuuuuu!”
Dengan penuh senyum akhirnya aku bersama teman-teman setelah mendapatkan ijin dari guru-guru disekolahku serentak menuju halaman sekolah. Sebelum memulai saya mengingatkan kepada mereka setelah memungut sampah agar tangan di cuci pakai sabun. Merekapun mengiyakan tanda mengerti. Tak membutuhkan waktu lama halaman sekolahku seketika bersih bebas dari sampah.
“Teman-teman, sebelum penyakit menyerang kita alangkah lebih baik kita mencegahnya mulai dini”, kataku kembali mengingatkan selepas membersihkan lingkungan sekolah.
Kegiatan ini disambut antusias oleh semua pihak dan hasilnya sekolah kami menjadi sekolah sehat terbebas dari tempat bersarangnya nyamuk dan bakteri membahayakan. Sungguh indah sekolahku, terbebas dari sampah. Teman-teman sekolahku selalu menyadari arti pentingnya kesehatan lingkungan. Karena manfaatnya sangat besar tak jarang dari mereka mengajukan diri ikut bergabung sebagai dokter kecil untuk membantuku dalam menangani masalah kesehatan di sekolah.

Recent Comments